Pangeran Frederik, Dari Playboy jadi Ayah yang Baik
A
A
A
Dalam buku biografinya yang baru saja diluncurkan saat ulang tahunnya ke-50 pada 26 Mei lalu, Putra Mahkota Denmark Frederik Andre Henrik Christian mengakui semua kehidupan duniawinya yang penuh hura-hura saat masih muda.
Siapa yang tak mengenal Pangeran Frederik? Dia sempat menjadi salah satu bujangan Eropa yang paling memesona. Dia juga terkenal karena senang berolahraga. Dia rajin lari maraton di Kopenhagen, New York, dan Paris. Dia juga seorang pemain sepak bola yang tajam, juga seorang pelaut.
Dikutip Press Reader, dalam usianya yang ke 20-an, Pangeran sempat terkenal dengan gaya hedonisme, selalu dikelilingi mobil-mobil mewah, olahraga petualangan, dan tentu saja banyak wanita cantik. Misalnya saja model Malou Aamund dan Katja Storkholm Nielsen serta penyanyi Maria Montelle.
Penulis biografi sang pangeran yang berjudul Under the Beam, Jens Andersen, mengaku menghabiskan waktu berjam-jam berbicara dengan Pangeran dan orang-orang terdekatnya. Buku ini menceritakan banyak hal dan Frederik secara jujur berkisah tentang kesalahan-kesalahannya di masa lalu.
Dalam buku ini juga diceritakan salah satu kisah yang cukup mencengangkan kala itu di Denmark maupun dunia internasional. Yakni saat perayaan malam tahun baru 1991 saat pacar Frederik kala itu, model Malou Aamund, ditangkap dan dibawa ke kantor polisi dengan tuduhan mabuk sambil mengemudi. Yang parah, dia mengemudi sambil membawa Pangeran Frederik. Insiden ini langsung memicu kericuhan di media.
“Bulan-bulan setelah itu bukan periode yang baik untuk saya. Saya sama sekali tidak merasa bangga, dan merasa bahwa setiap kali saya melewati sebuah negara, semua orang yang saya lewati mengenali saya,” terangnya.
Ada juga salah satu foto yang menarik perhatian yakni fotonya bertelanjang dada di belakang kemudi mobil. Foto ini pun banyak diberi judul, “Anggota kerajaan atau ‘pencuri hati’?".
Semakin bertambah usia, citranya sebagai playboy dan orang yang selalu suka bersenang-senang lambat laun pun telah hilang. Apalagi setelah dia menikah dengan Mary Donaldson, seorang konsultan marketing asal Australia, dalam usia 36 tahun.
Saat ini, dia pun membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi anggota kerajaan yang bisa diandalkan. Frederik telah memimpin negara kecil yang makmur di ujung selatan Skandinavia. Sebuah monarki yang berusia lebih dari 1.000 tahun dan menjadi salah satu kerajaan yang tertua di dunia.
Mantan perwira dalam dinas militer, seorang diplomat terlatih, dan seorang olahragawan ulung ini telah berhasil menjadi pangeran serba bisa yang menarik bagi semua lapisan masyarakat.
Dia juga terpilih sebagai ‘Dane of the Year’ di setiap kesempatan, karena dinilai sebagai pangeran tampan yang berhasil menjadi panutan di negaranya.
Komentator akademis dari kerajaan Denmark, Lars Hovbakke SØrensen mengatakan ayah empat anak ini dinilai sudah banyak berubah setelah bertemu Mary Donaldson. “Sebelum dia bertemu Mary, Frederik sangat ragu tentang perannya sebagai putra mahkota. Tapi sang istri telah mengajarinya banyak, dan karena itu hari ini dia jauh lebih siap untuk mengambil alih takhta jika Ratu Margrethe II nanti meninggal,” terangnya.
Salah satu yang juga mencuat di buku biografi itu adalah betapa tidak dipersiapkannya Frederik untuk mengambil jubah pewaris. Meskipun dia mencintai dan menghormati orang tuanya, dia tidak merasa mereka memberinya cukup bimbingan dan penjelasan tentang tanggung jawab yang besar di depannya nanti.
Belajar dari sang ayah, mendiang Pangeran Henrik yang sangat tradisional dan agak keras, Frederik ingin lebih terbuka dengan keempat anaknya yakni Pangeran Christian, 12; Putri Isabella, 11; serta kembar Pangeran Vincent dan Putri Josephine,7.
“Anak-anak saya harus memiliki masa kanak-kanak yang lebih nyata dibanding saya dahulu,” ungkapnya. Bahkan dalam pidato makan malam gala ulang tahun ke-50 suaminya, sang istri Mary mengatakan keempat anaknya menggambarkan ayah mereka sebagai ayah yang manis, menyenangkan, indah, bijaksana, berani, membantu, keren, dan tampan.
Siapa yang tak mengenal Pangeran Frederik? Dia sempat menjadi salah satu bujangan Eropa yang paling memesona. Dia juga terkenal karena senang berolahraga. Dia rajin lari maraton di Kopenhagen, New York, dan Paris. Dia juga seorang pemain sepak bola yang tajam, juga seorang pelaut.
Dikutip Press Reader, dalam usianya yang ke 20-an, Pangeran sempat terkenal dengan gaya hedonisme, selalu dikelilingi mobil-mobil mewah, olahraga petualangan, dan tentu saja banyak wanita cantik. Misalnya saja model Malou Aamund dan Katja Storkholm Nielsen serta penyanyi Maria Montelle.
Penulis biografi sang pangeran yang berjudul Under the Beam, Jens Andersen, mengaku menghabiskan waktu berjam-jam berbicara dengan Pangeran dan orang-orang terdekatnya. Buku ini menceritakan banyak hal dan Frederik secara jujur berkisah tentang kesalahan-kesalahannya di masa lalu.
Dalam buku ini juga diceritakan salah satu kisah yang cukup mencengangkan kala itu di Denmark maupun dunia internasional. Yakni saat perayaan malam tahun baru 1991 saat pacar Frederik kala itu, model Malou Aamund, ditangkap dan dibawa ke kantor polisi dengan tuduhan mabuk sambil mengemudi. Yang parah, dia mengemudi sambil membawa Pangeran Frederik. Insiden ini langsung memicu kericuhan di media.
“Bulan-bulan setelah itu bukan periode yang baik untuk saya. Saya sama sekali tidak merasa bangga, dan merasa bahwa setiap kali saya melewati sebuah negara, semua orang yang saya lewati mengenali saya,” terangnya.
Ada juga salah satu foto yang menarik perhatian yakni fotonya bertelanjang dada di belakang kemudi mobil. Foto ini pun banyak diberi judul, “Anggota kerajaan atau ‘pencuri hati’?".
Semakin bertambah usia, citranya sebagai playboy dan orang yang selalu suka bersenang-senang lambat laun pun telah hilang. Apalagi setelah dia menikah dengan Mary Donaldson, seorang konsultan marketing asal Australia, dalam usia 36 tahun.
Saat ini, dia pun membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi anggota kerajaan yang bisa diandalkan. Frederik telah memimpin negara kecil yang makmur di ujung selatan Skandinavia. Sebuah monarki yang berusia lebih dari 1.000 tahun dan menjadi salah satu kerajaan yang tertua di dunia.
Mantan perwira dalam dinas militer, seorang diplomat terlatih, dan seorang olahragawan ulung ini telah berhasil menjadi pangeran serba bisa yang menarik bagi semua lapisan masyarakat.
Dia juga terpilih sebagai ‘Dane of the Year’ di setiap kesempatan, karena dinilai sebagai pangeran tampan yang berhasil menjadi panutan di negaranya.
Komentator akademis dari kerajaan Denmark, Lars Hovbakke SØrensen mengatakan ayah empat anak ini dinilai sudah banyak berubah setelah bertemu Mary Donaldson. “Sebelum dia bertemu Mary, Frederik sangat ragu tentang perannya sebagai putra mahkota. Tapi sang istri telah mengajarinya banyak, dan karena itu hari ini dia jauh lebih siap untuk mengambil alih takhta jika Ratu Margrethe II nanti meninggal,” terangnya.
Salah satu yang juga mencuat di buku biografi itu adalah betapa tidak dipersiapkannya Frederik untuk mengambil jubah pewaris. Meskipun dia mencintai dan menghormati orang tuanya, dia tidak merasa mereka memberinya cukup bimbingan dan penjelasan tentang tanggung jawab yang besar di depannya nanti.
Belajar dari sang ayah, mendiang Pangeran Henrik yang sangat tradisional dan agak keras, Frederik ingin lebih terbuka dengan keempat anaknya yakni Pangeran Christian, 12; Putri Isabella, 11; serta kembar Pangeran Vincent dan Putri Josephine,7.
“Anak-anak saya harus memiliki masa kanak-kanak yang lebih nyata dibanding saya dahulu,” ungkapnya. Bahkan dalam pidato makan malam gala ulang tahun ke-50 suaminya, sang istri Mary mengatakan keempat anaknya menggambarkan ayah mereka sebagai ayah yang manis, menyenangkan, indah, bijaksana, berani, membantu, keren, dan tampan.
(don)